Bisnis Online untuk Pekerja BUMN


1. Bisnis Produk Digital

  • Buat dan jual produk digital seperti: planner/jurnal self-care, buku aktivitas anak (halaman mewarnai, maze, latihan menulis), yang sesuai dengan skill Anda.

  • Kenapa bagus untuk Anda: modal rendah, bisa dibuat di waktu luang (setelah jam kerja di BUMN).

  • Bagaimana mulai: gunakan platform seperti Canva (Anda sudah punya), lalu upload ke marketplace digital atau website sendiri.


2. Jasa Freelance / Virtual Assistance

  • Tawarkan keahlian administratif atau digital: manajemen email, jadwal, media sosial, entri data. edupadi.com+2Namecheap+2

  • Kelebihan: bisa dikerjakan malam/minggu, fleksibel.

  • Catatan: harus bisa menjaga kualitas agar tidak mengganggu pekerjaan utama di BUMN.


3. E-Commerce / Reselling / Dropshipping

  • Jual produk fisik lewat marketplace atau toko online sendiri. Bisa model reselling atau dropshipping (bebas stok besar). Neo+1

  • Kelebihan: potensi skala lebih besar, tapi membutuhkan waktu dan perhatian lebih (stok, kirim, customer service).


🔍 Analisis Asumsi Anda

  • Asumsi: “Sebagai pekerja BUMN, saya punya waktu dan energi untuk bisnis online tambahan.”

    • Uji: Pekerjaan BUMN bisa padat dan rutinitas ketat. Bisnis tambahan harus dipilih yang waktu fleksibel dan tidak menghambat pekerjaan utama.

  • Asumsi: “Online bisnis pasti akan menghasilkan tambahan penghasilan signifikan.”

    • Uji: Tidak semua bisnis online langsung menghasilkan. Ada kompetisi, waktu pembelajaran, dan risiko kegagalan. Perlu realistis bahwa mungkin butuh waktu untuk berkembang.


🧠 Kontra-Argumen / Pembatas

  • Jika Anda terlalu membagi fokus antara pekerjaan utama (BUMN) dan bisnis, bisa terjadi overwork atau performa kerja di pekerjaan utama menurun.

  • Beberapa bisnis online memerlukan pemasaran aktif, konsistensi, dan skill yang mungkin belum sepenuhnya Anda miliki (misal e-commerce besar).

  • Legal & etika: Sebagai pegawai BUMN mungkin ada regulasi terkait usaha sampingan/konflik kepentingan — pastikan tidak melanggar kebijakan internal.


🔄 Perspektif Alternatif

  • Alih-alih langsung ke toko fisik/produk besar, fokus dulu ke produk digital mikro (sesuai skill Anda) karena modal lebih kecil dan waktu lebih fleksibel.

  • Pertimbangkan bisnis yang berkaitan dengan bidang pekerjaan Anda di BUMN (misalnya: konsultasi kecil, pelatihan digital, modul e-learning internal) agar Anda punya keunggulan kompetitif.

  • Buat “waktu kerja bisnis” terpisah dari “waktu kerja BUMN” agar tidak terjadi konflik.

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di blog saya, sekiranya ada waktu luang mohon tinggalkan pesan atau komentar di bawah sini.
"Oiya, komentarnya yg baik dan bijak ya".

Previous Post Next Post